Langsung aja here my version, my 23 films of the year 

#23.
THE ILLUSIONIST
by Sylvain Chomet
Sebuah kerinduan Jacques Tatti pada seorang gadis mungil yang mengikutinya atau dalam versi lain itu mungkin adalah anaknya sendiri.Dalam sebuah naskah yang sudah lama ia tuangkan,akhirnya ia serahkan kepada ylvain Chomet untuk dijadikan animasi kontemporer.Hasilnya begitu syahdu.Sekedar trivia, dinaskah aslinya kelinci itu sebenarnya adalah seekor ayam.


#22.
CATFISH
by Ariel Schulman and Henry Joost
Sebuah sinema road-trip yang begitu berhasil dalam  menelaah human interaction pada jejaring sosial bernama facebook.Begitu asyik, fresh, polos dan misterius namun tak dikhayal jatuhnya pada sisi keterkejutan.Khusus anak sosial Catfish boleh menjadi referensi yang bagus untuk mengetahui penggambaran facebook impact.


#21.
STRANGE CASE OF ANGELICA
by Manoel De Oliviera
Tahun yang begitu ramai dengan film film artistik tidak terlupakan juga Strange Case Of Angelica dari Manoel De Oliviera.Berkisah tentang Ishak, seorang fotografer introvert yang begitu terpikat dengan mayat perempuan bernama Angelica.Ishak terkejut karena ketika mayat itu dipotret, mayat itu tersenyum manis padanya.Maka menjadi jadilah Ishak.Walau mengangkat tema yang tipis yang lebih dominan diulang ketimbang dikembangkan, Strange Case Of Angelica berhasil menceritakan keanehan tersebut.Jangan lupa dengan scene  sailing through in the clouds.


#20.
FINISTERRAE
by Sergio Caballero
Tidak menawarkan ide yang segar karena sudah menjadi makanan sehari hari kita ditelevisi bahwa begitu banyak hantu yang bosan menjadi hantu.Road trip yang boleh terlihat lucu padahal sebenarnya jubah yang mereka kenakan bagi saya seremnya bukan main.Teringat KKK (Klux Klux Klan) di zaman Luther King.Sebuah perjalanan introspektif ketika menemukan dunia fana yang mungkin tidak terlihat ramah.Tetap dengan sentuhan seni yang tinggi.

 #19.
TOMBOY
by Celine Sciamma
Bagusnya Tomboy adalah digarap dengan cara yang tidak begitu terburu buru dalam mengekspos sisi ketomboyan gadis kecil ini tetapi keberadaannya didalam ruang lingkup sosialnya dulu.Hebatnya lagi Tomboy malah terlihat seperti salah satu karyanya Dardanne Brothers,dengan aksen kamera yang sering ia peragakan.Tomboy menghasilkan pencapaian yang berkualitas yang layak dipuji.

#18.
SILENT SOULS
by Aleksei Fedrochenko
Buat saya Silent Souls adalah contoh sempurna terhadap kepekaan penonton terhadap dunia diluar kita.Silent Souls adalah gambaran berupa untain puisi tentang kehilangan dan cinta yang melekat dilanskap suram Rusia Barat.Begitu kuat pengaruh cerita rakyat, etnografi,ras dan mix culture yang berada didalamnya.

#17.
PINA
by Wim Wenders
Musikal teratraktif dekade ini , Tarian modern kontemporer nya begitu memikat dengan koreografi dan kelenturan gerakan penari penari diatasnya.Nampak didominasi oleh rasa sakit dan kedukaan, tapi tidak begitu mudah menerjemahkan apa maknanya.Bagi saya Pina is an effusion of all the emotions dan lagi ia adalah elegi yang menghantui.

#16.
HAHAHA
by Hong Sang Soo
Begitu banyak karya Hong Sang Soo yang berseliweran belakangan ini menjadikan ia adalah sutradara yang paling produktif dalam 3 tahun terakhir.dari empat karyanya yang ia luncurkan , pilihan saya jatuh pada Hahaha pun pencapaian The Day He Arrives tetap saya anggap sama baiknya.Bertemu dengan teman lama yang kemudian duduk bersantai menikmati sake disertai dengan cerita cerita lama tentang keluarga, kekasih dan istri.Begitu santai sampai saya dan kita hanya diajak menikmati cerita cerita itu, pun kalau sampai ada yang mengernyitkan dahi ya sudah tertawakan saja.Hahaha


#15.
THE MILL AND THE CROSS
by Lech Majewski
Sisi menonjol dari dongeng ini adalah visualnya yang sangat mumpuni, bahkan saya sangat menikmati pemandangan alamnya yang penuh dengan guratan kanvas bergaya tradisional.Sangat khas dan unik.Bahwa dibalik sebuah lukisan yang besar bahkan memiliki cerita cerita yang lebih besar dari yang pernah dibayangkan.Diadaptasi oleh buku seorang kritikus seni Michael Francis Gibson The Mill And The Cross menggambarkan prosesi penyaliban Yesus serta represi brutal dari tentara Romawi.Oh lihatlah pria malang diatas.

#14.
ATTENBERG
by Athina Rachel Tsangari 
Ceritanya sudah dua puluh tiga tahun Marina dekat dengan  dua orang,tepatnya sang ayah Spyros dan temannya Bella.Tapi ketika ayahnya mulai memasuki tahap akhir penyakit terminal nya, Marina ingin belajar bagaimana untuk membuka diri terhadap orang lain juga. Bukan hanya karena ia takut kesepian, tetapi juga karena ia ingin tahu tentang hal yang disebut seks.Subjek seks serasa menjadi sebuah ekspedisi.


#13.
ANOTHER YEAR
by Mike Leigh
Sinema british yang ketika setiap kali saya menyaksikannya lagi, kehangatan menerpa begitu kuat dengan kefasihan naskah yang dibangun oleh Mike Leigh.Mike Leigh memang dikenal lebih suka mengarahkan pemainnya tampil lugas dan natural.Hasilnya begitu berkesan.Dalam sebuah ruang pemahaman akan tua,muda, dewasa dan terlambat dewasa semua mencampur dalam obrolan yang begitu memikat.Ensembel castnyapun begitu ciamik.Yang paling membekas bagi saya adalah karakter Ken dengan bekas duka yang ia punya dan usaha dia mendapatkan perhatian dari Mary.Mungkin terlihat lucu namun sebenarnya begitu pilu.

 #12.
MELANCHOLIA
by Lars Von Trier
Melancholia adalah karya underrated tahun ini.Dua sisi paranoia dalam menghadapi sebuah ketakutan yang begitu orkestrasik khas Lars Von Trier.Mungkin adegan ketika Charlotte Gainsbourg merangkul anaknya dan hendak balik kerumah karena terisolasi sampai jatuhnya hujan es adalah adegan yang sangat berkesan.Orkestrasi yang sulit dilupakan..

#11.
MEEK'S CUTOFF
by Keilly Reichardt
Ketika kehadiran sosok seorang pemimpin laki laki nampaknya tidak dapat menjawab ketakutan dalam sebuah ketidakpastian arah mana yang hendak dituju, bangkitlah seorang wanita yang kian menyadari satu hal bahwa dia harus mengambil alih masalah ketangannya sendiri, tidak ada lagi pilihan kecuali mengikuti sebuah metafor dari sesosok Indian yang entah maksud apa kehadirannya.Kelly Reichardt terinspirasi olek kejadian historis yang nyata sepanjang Oregon Trail.Thrilling!

#10.
TURIN HORSE
by Bella Tarr
 
Didedikasikan sebagai karyanya yang terakhir,mungkin kita akan merindukan aeteur seantik dirinya.Sebuah sinema repetitif yang pasti sangat sulit dalam proses pemroduksiannya, mengingat ganasnya lokasi tempat syuting.Entah apa yang telah terjadi disini apalagi dengan kuda itu.Stagnasi dan keterisolasian adalah dua hal yang terlihat berdampingan.

#9.
POETRY
by Lee Chang Dong
Masih ingat ngak bagaimana  puisi terbaik anda itu bisa tercipta?Tentu itu bermula pada sebuah perasaan yang murni.pure.Bagaimana kalau seorang nenek penderita alzheimer memutuskan untuk ikut kelas puisi?Bukankah ia akan kesusahan untuk mendapatkan inspirasi yang pure tadi?Perjuangan nenek ini sangat membuat hati kita terenyuh dan tersayat dalam sebuah penemuan puisi dirinya, nyatanya cerita dari hidupnya sendiri adalah puisi yang begitu besar.

#8.
HONEY
by Semih Kaplanoglu
Memakai cara bertutur kontemporer dan begitu hangat dalam memframing hubungan ayah,ibu dan anak disini.Dalam ruang tutur visual yang lebih kuat dibandingkan dialog, Bal terasa sangat puitis dan lugu.Pun harus dihadapkan pada sebuah tragedi yang sangat tidak diharapkan, Honey tetap pada ruangnya tersendiri bagaimana menerjemahkan sebuah kesedihan dalam preskpektif anak kecil.

#7.
TUESDAY AFTER CHRISTMAS
by Radu Muntean
Sebuah sinema tentang gonjang ganjing rumah tangga yang istilahnya sangat saya sekali (teringat pernah lebay memuja Everyone Else).Dalam ruang yang begitu lebar dengan memperlihatkan mimik wajah tiap karakter ditengah bom keretakan akan hadirnya orang ketiga, ia tetap dibidik dalam konsep yang  rasanya amat renyah.Art work!


#6.
THE KID WITH A BIKE
by Dardanne Brothers
Karena rasa sakit terjatuh dari pohon setinggi lima meterpun tidak sebanding dengan rasa sakit bocah ini yang ditinggalkan oleh ayah kandungnya sendiri.Begitu menohok.Sepi dan getir.Menyelami karya karyanya Dardanne Brothers yang saya kenal dengan gayanya yang lugas adalah sebuah pengalaman magis tersendiri.Terasa sangat membumi ketika mempertanyakan relationship antar satu sama lain.Pun muncul kehadiran sosok ganjil yang sebenarnya mau mengerti keberadaan diri kita.The Kid With A Bike menyisakan kesan menggugah diantara dua sosok ini.


#5.
A SEPARATION
by Asghar Farhadi
Hebatnya A Separation mendudukkan audiens sebagai seorang evaluator atas segala tindakan pelaku pelaku didalamnya.Naskahnya begitu kokoh dan dinamis walau kita harus dihadapkan pada tragedi.Asghar Farhadi nampaknya tidak pandang bulu bagaimana sesungguhnya akhir yang tepat bagi kesemuanya..Semoga kiprahnya makin mengkilat di perhelatan akbar sekelas Oscar.

#4.
CERTIFIED COPY
Abbas Kiarostami
 
Abbas Kiarostami pernah berkata "bentuk terbaik dari sinema adalah salah satu yang menimbulkan pertanyaan untuk para penonton ."Benar bahwa apa yang ditunjukkan dari dua dua tokoh ini tak ubahnya sebuah teka teki yang harus dipecahkan.Ruang sandiwara yang begitu memikat antara Juliette Binoche dan William Shimel bermain dengan begitu apik karena mencampurkan ruang kenangan serta emosi.Abbas Kiarostami memolesnya dengan ajaib.
#3.
ARCHIPELAGO
  by Joanna Hogg
Ketegangan didalam sebuah keluarga seperti potret yang tidak siap saya saksikan berlama lama.Seorang ibu dan dua anaknya yang sudah dewasa menyewa sebuah pondok didaerah yang terpencil sembari menunggu kedatangan sang ayah.Karena mungkin saja ada kebencian yang tak terucapkan diantara diri mereka.Apalagi ketika drama dimeja makan, ah lebih baik menyingkir keluar cepat cepat  dan menarik nafas yang dalam.

#2.
THE AUTOBIOGRAPHY OF NICOLAE CEAUSESCU
by directed by Andrei Ujica

Dokumenter yang memperlihatkan hiruk pikuk masa masa keemasan dkitator Rumania Nicolae Ceasuscu dan juga kejayaan ideologi komunisme yang begitu enigmatic.Ingin rasanya ikut melambai lambaikan tangan merasakan euforia kehadiran pemimpin yang bergelora.Andrei Ujica menyajikannya sebagai dokumenter yang begitu prima tanpa memasukkan embel embel yang membebani kepala.Autobiografi ini sangat tidak menjemukan pun dalam durasi tiga jam.Balutan hitam putih yang sangat apik dan diedit dalam potongan klasik.
#1.
LE QUATTRO VOLTE
by Michelangelo Frammantino
Dalam sebuah konsep dokumenter yang menurut saya tidak biasa, tanpa naskah dan begitu hening, ada pencapaian yang sangat besar diantara pertalian kehidupan antara human,animal and trees.Teruntai begitu sinematik dan magisnya sangat mengikat dalam setiap shot shot yang tenang dan sarat dengan metafora.Adegan seekor anak kambing yang terlepas dari kawanannya dan sebuah truk yang menabrak pagar kandang yang disengaja oleh seekor anjing adalah pencapaian paling magis disepanjang tahun 2011 ini.
Mungkin bagi saya, le Quattro Volte dan Autobiography Of Nicolae Ceasusescu telah melahirkan konsep sinema yang baru.




Still I Want To See : House Of Tolerance - Bertrand Bonello, Tatsumi - Eric Khoo, The Color Wheel - Alex Ross Perry, The Ditch - Wang Bing ,Bonsai -Cristian Jimenez, Le Havre - Aki Kaurismaki, Arirang - Kim Ki Duk,Century Of Birthing- Lav Diaz, The Artist - Michel Hazanavicius, Goodbye - Mohammad Rasoulof, We Have A Pope - Nanni Moretti, Faust - Alexandr Sokurov, Shame - Steve McQueen, The Dancer -Ifa isfansyah, A Dangerous Method - David Cronenberg, Once Upon Time In Anatolia -Nuri Bilge Ceylan,Mysteries Of Lisbon- Raul Ruiz, Twenty Cigarettes - James Benning, Stopped On Track -Andreas Dresen, Silver Bullets -Joe Swanberg,Art History -Joe Swanberg,Carre Blanc-Jean Baptiste Leonessi, Wuthering Heights - Andrea Arnold,The Lady - Luc Besson, The Raid- Garteh Evans,Kosmos -Reha Erdem,Slow Action- Ben Rivers,Snowtown -Justin Kurzel,On The Path - Jasmila Zbanic,Michael - Marksu Schleinzer,I Wish I Knew - Jia Zhang Ke, Margaret - Kenneth Lonergen.









Transformers : Dark Of The Moon (2011)

Salah satu pengalaman yang menyedihkan dalam pergolakan hebat menyaksikan lebaynya Michael Bay, urgh itu harus dirasakan pula selama 154 menit lamanya.Decepticon tak ada ubahnya dengan robot yang terlihat sangar namun sebenarnya adalah makhluk bergigi ompong yang begitu mudah ditaklukkan dan dipermainkan.Atau Rosie Huntington wanita pengganti Megan Fox adalah wanita seksi yang tetap mempesona sampai akhir battle padahal ada banyaknya dentuman peluru dan ledakan hebat disana sini.Masih sama parahnya dengan seri yang kedua.Walau ada niatan untuk menjadikannya terlihat berbobot (dengan meletakkan tiga plot berbeda) ia sama saja seperti rumah mewah yang sebenarnya berisikan perabotan palsu.Tak bernilai.Tak ada drama yang saya temukan disini.Malah drama yang saya dapatkan adalah selepas nonton film ini, dompet saya tiba tiba hilang disaku saya.Saya panik.Untung saja petugas segera menemukannya.Cuman itu yang saya ingat hehehe (D+)

Rango (2011)
Salah satu animasi penghibur,disaat kita tahu Kungfu Panda 2 terlewat begitu saja , tak apalah ada sosok baru bernama Rango, belum saya terka apakah ia kadal atau ia bunglon, yang saya tahu ia tak ada bedanya dengan Oscar (Shark Tale) seekor ikan yang banyak omong kosong.Ia terdampar dibelantara kering Wild West yang sedang mengalami kekeringan persediaan air yang menipis.Disinilah Rango berpetualang, dengan kocak dan cukup menghibur.Kisah konspirasi yang ditampilkan menjadi bobot tersendiri yang menjadikan Rango tidak terlihat kosong.Boleh juga untuk tertawaan segar.(B)

Paul (2011)
Ini adalah kisah tentang Alien, yang terasa garing dan cukup menjengkelkan.Lihatlah pengkarakterisasian Alien ini, apakah ia adalah titisan Tuhan yang sanggup menghidupkan nyawa seekor burung,namun juga dikenal bermulut kotor dan doyan menyumpah yang kerap berkata mother fuck*r disepanjang cerita?Greg Mottola bukan penjamin kisah ini akan menjadi well done, entah mengapa Jason Batemen mau menyisiri buronan seorang diri, apakah ia adalah polisi yang tidak memiliki jaringan kepolisian yang memadai? Tauk ah..(C)

Mildred Pierce (2011)
Mini seri keluaran HBO yang meraih 22 nominasi Emmy Award ini memang sepadan dengan apa yang sudah ditorehkannya.Disebut sebut hampir setia dengan versi novelnya (milik James M Cain) dan Todd Haynes tentu memang pilihan yang sangat tepat untuk menyutradari kisah klasik seperti ini.Warna warna yang menjadi formula andalannya seperti yang ada di Far From Heaven tetap menghiasinya pun dalam kadar yang sederhana.Jadi disini juga pengakuan berkelanjutan dari saya bahwa Kate Winslet itu memang terrific actress, namun yang lebih mengejutkan saya adalah penampilan Evan Rachel Wood yang terasa gusar dan tempramental.Saya makin penasaran apakah memang benar dia pemilik suara seriosa yang melengking tersebut atau dia hanya lipsing saja, kalau memang benar dia rasanya Piala Oscarpun boleh mampir ketangannya. (A-)

Wu Xia (2011)
Jadi ini adalah "A History Of Violence" nya Negeri Tirai Bambu, diarahkan oleh Peter Chan yang sebenarnya sudah cukup berkesan pada plot plot awal yakni rekonstruksi atau olah tkp suatu pertikaian berdarah disuatu desa.Menilik nama besar yang berjejer disini tentu tak lepas mata memandang pada Tang Wei (Lust, Caution 2007) yang sayangnya kecantikan yang ia miliki tidak dimanfaatkan oleh Peter Chan sebagai polesan antik yang menarik.Ia hanya duduk menyaksikan pergolakan dua karakter utamanya, Donnie Yen dan Takeshi Kanesiro.Tidak tampak menarik dipertengahan dan keteteran pada penyelesaian diakhir (masa sih lawannya itu mati dengan kesambar petir? padahal jarum akupuntur sudah sangat menjanjikan untuk mengakhiri duel). (B-)


Trailer esensinya adalah menciptakan efek persepsi yang kuat dan semenarik mungkin buat para penontonnya agar mereka tetap antusias untuk menunggu perilisan film tersebut pun dalam rentang waktu yang cukup lama.Coba lihat trailer Harry Potter dengan dandanannya yang seperti saya katakan kemarin - menyentuh sisi festival yang begitu cantik serta disisi lain dibanjiri efek efek dahsyat yang menyisakan ingatan yang sangat cool dihati kita.Atau trailer Uncle Boonmee yang dengan nuansa kesederhanaannya tampil menghipnotis, menghadirkan shot yang menambahkan elemen suara seperi denyut jantung yang begitu misterius.Dalam hati akan terus bertanya ada apa gerangan, ada apa gerangan?

Jadi tak lama baru ini akhirnya dirilis juga trailer 1 bukan official trailer film reboot superhero kesayangan anak planet biru Spiderman berjudul "The Amazing Spiderman".Eh saya kaget juga bukannya film yang saya tunggu tunggu itu sampai saya mewek karena Tobey Maguire melepas perannya tersebut berjudul Spiderman 4?Kog The Amazing Spiderman(Kalau diartikan "Menakjubkannya Spiderman.)Ah sudahlah walau saya cukup ngambek karena judulnya yang secetek itu tapi tak apalah, ibarat pepatah jangan menilai sesuatu dari namanya, toh kita sadar sekuel pertama Hulk yang diembel embelin kata Incredibles Hulk tidaklah buruk.

Jadi saya melanjutkan keasyikan saya dulu seperti mengomentari trailer Harry Potter dalam bentuk screenshot yang juga dikemas dalam bentuk list agar kita ingat apa yang membuatnya begitu dinantikan dan layak kita simak, nyatanya juga sepertinya saya buat untuk lucu lucuan saja karena film ini mungkin lebih liar disindir dari pada dipuji.Seperti obrolan twitter saya dengan #nomention "saya sangat pesimis sama film ini sampai stadium 7" yang membuatnya ngakak guling guling, atau tweet saya yang lain "apa ini adalah cerita masa kecil salah seorang CFO Facebook yang sedang kurang kerjaan jadi Spiderman?'' hihihi alasannya cukup jelas karena ini bukan filmnya Sam Raimi lagi melainkan Marc Webb yang lebih dikenal dengan romcomnya 500 Days Summer.Ya udah karena gambar yang saya dapatkan mayoritas kurang berkesan, maka saya hadirkan seadanya saja.

#7
Bermula dari seekor laba laba yang menggigit Peter Parker. Karena ini sebuah reboot bisa dibayangkan dong apa bedanya. Yups kalau yang versi Sam Raimi sepertinya lagi rame rame ma mahasiswa lain sedangkan disini nampaknya dia lonely lonely saja.Sayangnya sekarang bocoran plotnya belum keluar, saya masih bertanya juga dia masih menjadi mahasiswa atau sudah jadi ilmuwan muda?

#6

Maka ini dia tampilan visual yang dipersembahkan , tak jauh beda dengan shot shot versi sebelumnya namun sepertinya yang ini agak kasar dan agak konyol.Saya hanya berpikir loh kog mirip video game anak ibu kos saya ya..?



#5
Gambar orang ini cukup mendominasi trailer 1 kali ini. Apakah dia yang nantinya akan menjadi musuh karatan Spiderman ? Heuuh ternyata bukan dia Si Goblin yang saya maksud. Ternyata Si Goblin diambil peran oleh orang yang cukup akrab dimata penyuka film India, yakni Irrfan Khan.Saya belum tau dan dapat bocoran Rhys Ifans ini akan jadi orang baik atau orang jahat.

#4
Sisi yang menjanjikan dari film ini adalah pengganti Cliff Robertson dan Rosemary Harris yang memerankan Paman Peter Parker, Ben Parker dan May Parker (walau tetap aja ngak rela lantaran sudah jadi ikonik) yakni Martin Sheen dan Sally Field. Nah lumayan khaan mengingat Martin Sheen sekali menang Golden Globe dan Sally Field dua kali menang Oscar.

#3
Memperlihatkan sisi galau dan dilematis menjadi superhero.Hayoo kamu galau karena jadi Mr Spidey atau galau abis nonton Somewehere?? :p

#2
Saya mau nyebut nama cewek asli pengganti Kirsten Dunst neeh tapi kog susah kali di check imdb yang nyatanya dia bukanlah pemeran lead (FYI lead actornya Andrew Garfield, Irrfan Khan and Denis Leary).
Dan ternyata pacarnya Peter Parker berubah nama looh , entah siapa.Setelah saya check di imdb tidak ada nama Mary Jane.(kecewa batin)


#1
Yups dengan cukup menyesal saya memilih gambar yang satu ini yang saya anggap menarik. Uniknya jawara Harpot kemarin ternyata juga adalah sebuah shot dengan sebuah tangan.Bedanya kalau Harpot tangan kanan yang ini malah tangan kiri (hahaha).Jadi siapa yang semangat ingin diajak berayun ayun lagi dengan Mr.Peter Parker? hayoo angkat tangannyaaa

Nah segitu dulu cerita screenshot hari ini. Film ini sudah diresmikan akan dirilis pada tanggal 07.03.2012, mudah mudahan trailer 2 atau Officialnya segera dirilis dan ini mengubah pandangan kita.Untuk menyaksikan trailernya silahkan nikmati dibawah...







Ini adalah salah satu program movie marathon saya selama beberapa hari ini.Jadi saya mau bercuap cuap dengan anda, semoga sudi membaca.
Tidak banyak film baru yang saya simak beberapa hari ini karena artikel ini akan cukup didominasi film film lama dan sangat terkenal dizamannya.sebenarnya saya ingin mereview satu persatu atau kalau boleh mempostingnya khusus dengan tajuk “Layar Jadul” namun karena keterbatasan energi dan daya aktif otak (efek negative libur panjang) jadi saya akan gabungin dengan film film yang masih fresh. Saya mulai dari Mother And Child (2009/A) salah satu film yang lagi lagi lumayan kupandang sebelah mata pada tahun lalu karena judulnya yang terang benderang itu tuh.Ibu dan Anak, didalam hati pasti terbersit “pasti ceritanya yah gitu gitu aja”. Tapi tanpa disangka sangka Mother And Child adalah film yang sangat menggugah, heart warming dan film pertama yang sanggup meluberkan air mata saya (sampai membasahkan bantal guling) disepanjang tahun 2011 ini.Rodrigo Garcia begitu paham bagaimana menceritakan motherhood, childhood dan parenthood dengan menjalinnya dengan sangat mengena, mengandalkan kekuatan karakter, mengolah latar personal tanpa harus memakai teknik flash back.Disetiap kesempatan kita akan terguncang dan disatu kesempatan kita akan tersentuh, film ini nyatanya juga memiliki scoring yang nyesak dan soundtrack yang bagus tentu dengan sentuhan indie yang khas.Dan ternyata film ini sangaaaaat underated, aiih mengingatkan saya film kecil Please Give, hanya ajang kecil yang memperlombakannya dan sangat sedikit yang mengenalnya.Nah yang gini gini neh pantas saya timang.

The Good ,The Bad And The Ugly (1966/A) datang menyajikan pengalaman lain, sebuah kisah cowboy western yang sementara ini saya sebut sebagai film western terbaik sepanjang masa (belum nyoba Unforgiven) yang membuat perut saya ketawa terbahak bahak dengan geliat kocak Si Ugly (Elli Walach) ditengah dinginnya karakter The Good (Clint Eastwood) dan Sadisnya The Bad (Lee Van Cleef).Saya baru sadar setelah buka imdb ternyata Elli Walach masih hidup ternyata, dan menjadi cameo sebagai oldman yang ada ditepi pantai di Ghost Writer.Moga moga tetap sehat ya kek (fans).Masih ingat adegan ketika ia tertangkap basah oleh seorang koboy ketika Tuco,Si Ugly sedang mandi susu sebuah hotel ,tanpa diduga serangan balik mengarah ke sikoboy malang tersebut lewat aksi coolnya menyerang balik dengan senjata yang terendam di bath tubnya.And he says “When you want shoot, SHOOT! Don’t Talk”. Hihi best momentnya banyak siih bukan itu aja, tapi disitu keluar best quotenya.

Kemudian ada Archipelago (2010/A-) karya seorang “master art”-Joanna Hogg hadir sebagai film favorite saya pada pertengahan tahun ini,walau ada plot plot yang perlu saya simak lagi (biar dapat A+,film ini juga nanti akan dapat jatah review sendiri).Film yang sangat depresif ditengah keindahan alam yang melatarinya.Namun nyatanya magis khas Apichatpong Weerestakhul sepertinya cukup kentara disini, lihatlah penangkapan kameranya yang statis, bunyi kicauan burung disana sini, dan penguatan gambarnya yang condong pada pohon pohon yang hijau.

Beranjak kefilm yang baru saja saya simak yakni karya Martin Scorsese yang sering dibanding bandingin dengan Taxi Driver diforum forum pecinta film, Raging Bull (1980/A) yang menyadarkan saya oh ini ya nikmatnya film garapan Martin Scorsese.Mengisahkan drama diatas ring dan diluar ring seorang petinju kelas menengah Jake La Motte, yang memperkuat chemistry Robert Deniro sebagai anak kesayangan Martin Scorsese.Saya suka sinematographynya yang memakai layar hitam putih yang menambah kental tata artistic, belum lagi sentuhan glamournya dan drama yang disuguhkannya, walau agak depresif.Adegan ketika ia dihajar habis habisan oleh lawan tandingnya Ray namun ia tidak tumbang tumbang adalah yang paling memorable,makin mengesankan dengan perkataanya “You didn’t get me down Ray” menjadi sihir sinematik yang memuncak bagi saya.Disini Robert Deniro menerima Oscar keduanya.

Terakhir, saya memutuskan untuk bertarung menyaksikan Hamlet (1996/A). kenapa dibilang bertarung? soalnya ini adalah drama teatrikal yang memasang durasi 4 jam (bayangiin) yang membuat saya terkantuk kantuk dan mempausenya beberapa kali karena plotnya cukup pelan dan sentimentil.Kenneth Branagh yang menjadi Hamlet (dia juga yang menyutradarainya) terlihat mendominasi kisah ini, mengisahkan pembalasan dendam dirinya dan rahasia tersembunyi yang tengah meruanglingkupi pemimpin kerajaan.Keunggulan film ini sebenarnya ada pada letak naskahnya, dimana William Shakespeare ikut didalamnya yang menjadikannya banjir dialog ala pementasan yang cukup lebar dan terasa puitis disatu sisi, serta performa aktor aktor didalamnya yang menghafal dialog tanpa cut sama sekali.

Disini kita juga dapat menyaksikan Kate Winslet dengan acting tidak warasnya yang merebut antusias saya.Intinya Hamlet yang terkenal dengan quote legendarisnya “Tobe Or Not To Be “ itu berhasil mengeluarkan decak kagum saya.Hey gimana yang versi Ethan Hawke ya? Penasaran juga

Sekian dulu untuk artikel From “Mother And Child” To “Hamlet” ini, jangan lupakan artikel saya besok, yakni film film yang paling saya kejar selama ini (sampai kebawa mimpi euyy) apalagi kalau bukan HOWL dan SUBMARINE.Terima kasih


Dalam semangat menyuguhkan tayangan segar dan mutakhir yang diusungnya, Spike Jonze menghadirkan a short romance movie berdurasi 29 menit berjudul I’m Here. I’m Here sepertinya bergenre sci-fi ketika robot dan manusia sudah mulai hidup berdampingan dan robot mendapatkan perlakuan yang sama seperti halnya manusia,punya kesempatan kerja, boleh berkendara, memiliki apartment,bersuka ria ditaman, mendapatkan perawatan dirumah sakit atau menghadiri konser musik. Disini terlihat unik kalau ternyata robot bisa bermimpi atau bahkan masih ingat betul isi mimpi mereka, robot juga selera musik yang bagus.Mereka juga bisa bergaul dengan manusia, dan Spike Jonze tampaknya tidak memperlihatkan sisi intimidasi atau prasangka diantara robot dan manusia.Mereka bisa hidup berdampingan, bahkan sama sama menikmati pesta dan hang out bareng

Yang memfokuskan pada kisah sederhana pertemuan dua robot beda jenis yang saling mengisi satu sama lain dalam menguntai moment kebersamaan.Ialah Sheldon yang disuarakan oleh Andrew Garfield, robot berkepala kubus (saya awalnya mengira ini adalah manusia yang mengenakan kardus karton dikepalanya) seorang asisten perpustakaan disalah satu lokasi kota LA yang berkenalan dengan Francesca (Sienna Guillroy) robot lain yang berlawan jenis ketika hendak menanti bus untuk pulang.Fransesca dan teman temannyapun memberikan tumpangan pada Sheldon dan mengajaknya berkeliling kota bersamanya.Pun cerita semakin jelas dan semakin menarik ketika akhirnya Sheldon dan Fransesca semakin intim dan memiliki ketertarikan satu sama lain.Seperti yang kita harapkan juga, bumbu bumbu asmara diantara mereka akhirnya mekar juga.

Love Means Sacrifies, cinta antara Sheldon dan Fransesca penuh pengorbanan, penuh tuntutan yang terbilang baru dan unik yang terlihat begitu tulus.Ketulusan dan pengorbanan inilah yang tampak menjadi tergaet utama naskah yang juga ditulis oleh Jonze ini.

Walau terkesan datar datar saja, I’m Here sebenarnya masih terbungkus oleh atmosfir Where The Wild Things Are- karya spike Jonze sebelumnya , namun menanggalkan sisi keliaran dan mengambil sisi lain agar terlihat berbeda yakni romance.Sisi romantic ini menjurus pada sebuah ketulusan dan pengorbanan yang akan mengingatkan kita makna kedua point tersebut. Keunggulan I’m Here terlihat menonjol dalam urusan music yang melatarinya seperti menyaksikan cita rasa lagu selera Sofia Coppola seperti "Did You See the Words", terlihat sangat enerjik mensinegrikan momen moment dengan alur yang hendak dibangunnya.Boleh saya katakan cukup berkesan.This is a wonderful effort and takes just 29 minutes to say effectively what many full-length features fail to in two hours. A must watch .

Directed By Spike Jonze Cast Andrew Garfield Sienna Guillory and Annie Hardy Year 2010 Genre Drama, Romance, SCi Fi Duration 29 Minutes Country US


MOAN AND NEW LINE CINEMA SCORE

..........................................

B

..........................................



Days Of Heaven, dalam jiwa keteduhan dan kepuitisan yang terpendar cahaya kuning memerah yang meningkahi rimbunnya ladang gandum,dalam usaha mengkonstruksi suatu pembangunan karakter dari perjalanan atau sebutlah petualangan tiga anak manusia, yang menyisipkan asa, cita cita dan cinta yang terdengar dari lugunya narasi seorang gadis kecil - mensugestikan pada diri orang orang disekitarnya, hidup ini adalah surga yang sayang kalau tidak segera kita hinggapi, tak peduli himpitan ekonomi jika disitulah seseorang terpenuhi dengan orang orang yang ia sayangi.


Bill (Richard Gere) seorang buruh metal kabur setelah menghajar sampai pingsan bos tempat ia bekerja, ia kemudian kabur bersama kekasihnya Abby (Broke Adams) dan adiknya Linda (Linda Manz).Lucu memang hubungan antara Bill dan Abby tersebut, lantaran mereka tidak dinikahkan dan karena tidak ingin ada pergunjingan dimata orang lain maka mereka mengaku ngaku sebagai kakak adik.

Pergilah mereka bertiga merantau menuju Texas dengan kereta api yang menderu deru dan cukup dominan ditangkap kamera, sebagai pekerja ladang gandum.Ladang gandum tersebut adalah milik seorang pria yang masih muda (Sam Shepard) yang kaya (namanya tidak disebutkan) namun terlihat tidak mengharapkan banyak hal dalam kesehariannya.Dirinya penyendiri, tidak memiliki keluarga dan tidak banyak bergaul.Kabarnya ia mengidap penyakit dan mungkin saja ajal dengan cepat datang menjemputnya.Hidupnya berubah, ketika hatinya terpaut oleh kecantikan Abby kekasihnya Bill,seperti melihat ada sebongkah kehidupan yang ia inginkan dan harapkan dibalik rambut hitamnya yang tergerai indah walau agak kumal.Ia pun meminta agar Abby dan saudara saudaranya bersedia untuk tinggal bekerja untuknya.Pun berjalannya waktu Abby akhirnya menikahi petani kaya raya tersebut.Terjadilah drama cinta segitiga tersebut.Kisah cinta ini menghadirkan ironi yang tampak sembab dan muram yang amat menyayat hati karenaterlihat lebih menyudutkan dan melukai hati petani tersebut . Ada suara parau, nada kesesakan yang akhirnya memuncak menjadi batu peletup bencana yang tertancap pada amarah murka yang lebih besar.
Days Of Heaven tampak mempersinggungkan sisi kelam dibalik kontrasnya sisi keceriaan.Disatu sisi Days Of Heaven memang menyerupai The New World yakni asmara yang meruang lingkupi dua insan beda gender tersebut.The New World memang lebih condong pada aspek spiritualis , ketika kehilangan cinta terasa seperti kehilangan ilah dalam hidup, Days Of Heaven terlihat dalam kadar yang lebih sederhana .Ia adalah puisi sosial dari anak buruh yang penuh petualangan, merasakan sesekali saja bagaimana menjadi sedikit lebih kaya, bermalas malasan, tanpa harus bekerja dengan lebih keras.Days Of Heaven tidak melupakan Linda yang menjadi voice Over, ia memiliki cerita yang juga ingin ia sampaikan.

Sebagai karya yang sangat fundamentalis dari Terrence Malick- seorang kreator satu abad sekali menyuguhkan persinemaan, maka tidak sulit rasanya menerima Days Of Heaven sebagai karya paling puitik sepanjang masa.

Directed By Terrence Malick Cast Richard Gere Sam Shepard Amy Brooks Linda Mtaz Distributed By Paramount Pictures Country USA Year 1978 Genre Drama
MOAN AND NEW LINE CINEMA SCORE
...............................
A+
...............................


Diberdayakan oleh Blogger.