"Ketika Harry bertemu dengan Sally" begitulah nafas title dari kisah ini, entahlah ketika saya memiliki niatan
untuk mengulas kembali kisahnya, ada banyak hal yang tampak sangat menyenangkan untuk diceritakan kembali,
ada keabadian yang tak lekang oleh roda waktu, ada nuansa jadul yang mejadi tenaga kisah ini, serta ada tampak sebuah metoda kisah yang sepertinya sudah berpuluh ribu judul film , mini seri, serial ataupun sinetron mengangkat tema yang sejenis. Namun lucunya tak satupun yang bisa seabadi When harry Met Sally.Oh itu benar.., seakan akan kita dengan mudahnya menarik kesimpulan dari pengamatan itu bahwa When Harry Met Sally adalah basis dari romantic comedy dijagat sinema dunia.
"ketika Harry bertemu dengan Sally" tak ada yang dinamakan itu sudah takdir, tidak ada pemakaian istilah "love
at the first sight" semua bergulir dengan proses naratif,perkenalan secara antar pribadi.Dimulai dimasa masa muda, ketika Sally menolong pacar sahabatnya untuk memberikan tumpangan mobil dari Chicago menuju New York.
pacarnya bernama Harry Burns (Billy Crystal) pria yang lancar sekali berbicara, seakan akan mengetahui banyak hal didunia ini, sedangkan Sally (Meg Ryan) adalah gadis manis yang cerdas,ia mengenyam pendidikan jurnalistik dan berkeinginan menjadi wartawan.Maka dimulailah road movie dan mereka pun bersahabat, penuh obrolan yang sangat argumentatif, dimata kita Harry mungkin pria yang seolah olah mengetahui banyak hal tentang wanita, pun dalam urusan seks, Sally mungkin terlihat sama, ia sangat cerdas dan cekatan, segala sesuatunya penuh perhatian, pun dalam urusan makan ketika mereka turun dirumah makan, segala sesuatunya harus dipinggir, sangat otentik.
Cerita disajikan sangat menarik,naskah olahan Nora Ephorn sangat bernaas.Hingga akhirnya mereka telah sampai di Ne york lalu merekapun berpisah
Lima tahun lamanya mereka berpisah dan bertemu kembali disuatu bandara.Sally sudah berpacaran dan ia seorang jurnalis di majalah The News, sedangkan Harry adalah seorang konsultan yang akan segera menikah.Mereka masih sama saja, obrolannya penuh perdebatan dan tentunya mengalir dengan cukup kocak, namun sayang diceritakan Sally akhirnya putus, dan Harrypun bercerai.Namun dalam hal ini mereka bertolak belakang,sally terlihat biasa saja dalam menghadapi keadaan walau ia memang masih bersedih, namun hal itu tidak berlaku pada Harry, ia masih sangat menginginkan sang istri yang menceraikannya.
"ketika Harry bertemu dengan Sally" tentu mungkin kita akan tahu seperti apa rupa akhir kisah ini.ceritanya mungkin terlihat klise- bahwa memang hidup ini penuh dengan keklisean, tetapi sesungguhnya When Harry Met Sally mencoba menguntai ragam argumentasi yang sejak awal dibangun tadi menjadi sebuah penemuan antara keklisean dan keabadian.Hidup adalah klise dan keklisean adalah keabadian,dan hal itulah yang sepertinya selalu dijumpai dalam kehidupan yang nyata dan dapat diterima jika sesungguhnya itu dijalankan.Inilah unsur yang sangat dekat dengan diri kita dan rasa rasanya kitalah subyek dari kesemua konten itu.Dan disinilah kita secara tidak langsung merenungi arti sebuah pertemuan, apa itu persahabatan,apa itu makna cinta yang kerap dinilai menghancurkan dan ternyata tanpa kita sadari kita sudah membangunnya, hingga kita dapat melihat bahwa hey itulah keabadian hidup ini yang akan kita rasakan dan kita nikmati sampai kita tua.
Coba lihat klip transisi antar bagian film dimana diselipkan beberapa pasangan orang tua yang menceritakan cerita awal kisah mereka, ya saya tertawa bahagia- sangat sederhana namun penuh momen dan makna yang menghantarkan mereka pada keabadian cinta.Letak inilah yang saya sukai dan nikmati.
Rob reiner berhasil membangun chemistry yang sangat kuat diantara Billy Crystal dan Meg Ryan, Billy Crystal tak ada ubahnya sebagai komedian yang sangat kocak, hingga sampai saat inipun dia dikenal sebagai presenter oscar yang paling disukai, sedangkan Meg Ryan semakin mengkilap sebagai Ratunya romantic Comedy, kiprah dia yang lalu pasti bakal yang merindukannya. Selain Rob Reiner sesungguhnya pujian melimpah harus disematkan kepada Nora Ephorn yang juga dikenal dengan menyutradari Sleepless In Seattle (1993) yang juga sangat fenomenal.
Nora Ephron membangun When Harry Met Sally dengan naskah naskah yang bernaas, begitu mengalir dan cukup deras dengan teori teori yang banyak dicari dalam urusan percintaan.Adegan favorite saya di When Harry And Sally tentu disaat Sally bersimulasi orgasme didepan Harry didalam sebuah restoran.Harry sebagai perwakilan seorang pria tidak mempercayai wanita mampu memalsukan orgasme mereka dan selama ini pria selalu yakin telah memuaskan mereka.Setelah bersimulasi seorang Pengunjung disebelahnya mengatakan pada pelayan "I'll have what's she's having".Dan naskah penutupnya pun sarat makna, "apakah seharusnya kita melupakan teman lama, dan jikalau itu telah terjadi apakah kita harus mengingat mereka kembali, yang sesungguhnya tidak akan pernah terjadi karena kita telah melupakannya..." jawaban Sally diakhir percakapan itu sangat tak terlupakan.
ada keabadian yang tak lekang oleh roda waktu, ada nuansa jadul yang mejadi tenaga kisah ini, serta ada tampak sebuah metoda kisah yang sepertinya sudah berpuluh ribu judul film , mini seri, serial ataupun sinetron mengangkat tema yang sejenis. Namun lucunya tak satupun yang bisa seabadi When harry Met Sally.Oh itu benar.., seakan akan kita dengan mudahnya menarik kesimpulan dari pengamatan itu bahwa When Harry Met Sally adalah basis dari romantic comedy dijagat sinema dunia.
"ketika Harry bertemu dengan Sally" tak ada yang dinamakan itu sudah takdir, tidak ada pemakaian istilah "love
at the first sight" semua bergulir dengan proses naratif,perkenalan secara antar pribadi.Dimulai dimasa masa muda, ketika Sally menolong pacar sahabatnya untuk memberikan tumpangan mobil dari Chicago menuju New York.
pacarnya bernama Harry Burns (Billy Crystal) pria yang lancar sekali berbicara, seakan akan mengetahui banyak hal didunia ini, sedangkan Sally (Meg Ryan) adalah gadis manis yang cerdas,ia mengenyam pendidikan jurnalistik dan berkeinginan menjadi wartawan.Maka dimulailah road movie dan mereka pun bersahabat, penuh obrolan yang sangat argumentatif, dimata kita Harry mungkin pria yang seolah olah mengetahui banyak hal tentang wanita, pun dalam urusan seks, Sally mungkin terlihat sama, ia sangat cerdas dan cekatan, segala sesuatunya penuh perhatian, pun dalam urusan makan ketika mereka turun dirumah makan, segala sesuatunya harus dipinggir, sangat otentik.
Cerita disajikan sangat menarik,naskah olahan Nora Ephorn sangat bernaas.Hingga akhirnya mereka telah sampai di Ne york lalu merekapun berpisah
Lima tahun lamanya mereka berpisah dan bertemu kembali disuatu bandara.Sally sudah berpacaran dan ia seorang jurnalis di majalah The News, sedangkan Harry adalah seorang konsultan yang akan segera menikah.Mereka masih sama saja, obrolannya penuh perdebatan dan tentunya mengalir dengan cukup kocak, namun sayang diceritakan Sally akhirnya putus, dan Harrypun bercerai.Namun dalam hal ini mereka bertolak belakang,sally terlihat biasa saja dalam menghadapi keadaan walau ia memang masih bersedih, namun hal itu tidak berlaku pada Harry, ia masih sangat menginginkan sang istri yang menceraikannya.
"ketika Harry bertemu dengan Sally" tentu mungkin kita akan tahu seperti apa rupa akhir kisah ini.ceritanya mungkin terlihat klise- bahwa memang hidup ini penuh dengan keklisean, tetapi sesungguhnya When Harry Met Sally mencoba menguntai ragam argumentasi yang sejak awal dibangun tadi menjadi sebuah penemuan antara keklisean dan keabadian.Hidup adalah klise dan keklisean adalah keabadian,dan hal itulah yang sepertinya selalu dijumpai dalam kehidupan yang nyata dan dapat diterima jika sesungguhnya itu dijalankan.Inilah unsur yang sangat dekat dengan diri kita dan rasa rasanya kitalah subyek dari kesemua konten itu.Dan disinilah kita secara tidak langsung merenungi arti sebuah pertemuan, apa itu persahabatan,apa itu makna cinta yang kerap dinilai menghancurkan dan ternyata tanpa kita sadari kita sudah membangunnya, hingga kita dapat melihat bahwa hey itulah keabadian hidup ini yang akan kita rasakan dan kita nikmati sampai kita tua.
Coba lihat klip transisi antar bagian film dimana diselipkan beberapa pasangan orang tua yang menceritakan cerita awal kisah mereka, ya saya tertawa bahagia- sangat sederhana namun penuh momen dan makna yang menghantarkan mereka pada keabadian cinta.Letak inilah yang saya sukai dan nikmati.
Rob reiner berhasil membangun chemistry yang sangat kuat diantara Billy Crystal dan Meg Ryan, Billy Crystal tak ada ubahnya sebagai komedian yang sangat kocak, hingga sampai saat inipun dia dikenal sebagai presenter oscar yang paling disukai, sedangkan Meg Ryan semakin mengkilap sebagai Ratunya romantic Comedy, kiprah dia yang lalu pasti bakal yang merindukannya. Selain Rob Reiner sesungguhnya pujian melimpah harus disematkan kepada Nora Ephorn yang juga dikenal dengan menyutradari Sleepless In Seattle (1993) yang juga sangat fenomenal.
Nora Ephron membangun When Harry Met Sally dengan naskah naskah yang bernaas, begitu mengalir dan cukup deras dengan teori teori yang banyak dicari dalam urusan percintaan.Adegan favorite saya di When Harry And Sally tentu disaat Sally bersimulasi orgasme didepan Harry didalam sebuah restoran.Harry sebagai perwakilan seorang pria tidak mempercayai wanita mampu memalsukan orgasme mereka dan selama ini pria selalu yakin telah memuaskan mereka.Setelah bersimulasi seorang Pengunjung disebelahnya mengatakan pada pelayan "I'll have what's she's having".Dan naskah penutupnya pun sarat makna, "apakah seharusnya kita melupakan teman lama, dan jikalau itu telah terjadi apakah kita harus mengingat mereka kembali, yang sesungguhnya tidak akan pernah terjadi karena kita telah melupakannya..." jawaban Sally diakhir percakapan itu sangat tak terlupakan.
directed by Rob Neider cast Billy Crystal, Meg Ryan, Carrie Fisher,Bruno Kirby Screenplay Nora Ephron RunTime 96 Minutes Year 1989 Country USA
MOAN AND NEW LINE CINEMA SCORE
A+
Posting Komentar