Biutiful (2010)

Sebagai kali pertamanya seorang Alenjandro Innaritu melepas ciri khasnya sebagai spesialist film berfragmen, tentu ada rasa penasaran akut yang disandang oleh film ini. Apalagi ketika diketahui bahwa ia akhirnya memutuskan berpisah dengan rekan sejatinya Guillermo Ariaga,sang penulis yang paling paham seperti apa ciri khas dan idealisme dia.Sehingga berjalanlah kisah terbaru berjudul Biutiful ini yang menyorot sisi humanis sang tokoh utama Uxbal (Javier Bardem) lengkap dengan sisi kelam yang penuh sesak dan menghantam dada.Tata sinematografi semakin maju, begitu juga dengan lagu latar khas Gustavo Santaolalla, walau implisit namun mampu menghidupkan ritme kemuraman dan kesepian dengan apik.
Walau sebenarnya terbilang cukup bagus, namun sayang Biutiful sebenarnya adalah karyanya yang paling lemah, tidak merasakan kekuatan disetiap sesi penceritaan.Hey kamu Innaritu, kembalilah pada style fragmen yang kamu miliki, dari situlah kamu dipuja puji.. (C+)

Blue Valentine (2010)
Tahun 2010 lalu memang penuh cinta, masih sama dengan Everyone Else (2010) yang mengisahkan naik turunnya pasangan muda,Blue Valentine juga mempertanyakan cinta sejati dan komitmen dalam menjalin hubungan diantara sepasang kekasih (Dean dan Cindy) sampai akhirnya mereka memutuskan untuk naik ke jenjang pernikahan.Cinta itu tak selalu manis, suatu ketika cinta itu tak ubahnya rasa yang begitu pahit.
Adegan disaat Dean bermain ukulele dan Cindy menari tap dance adalah momen romansa yang tak terlupakan dan mau saya tiru. (B)

Illusionist (2010)
Rindu rasanya animasi kontemporer seperti ini, gambarnya begitu tereksplorasi dengan cermat dan istimewah, ada seni dan keartistikan yang tampil dominan didalamnya.Naskah yang hanya sedikit justru malah menjadi pengalaman yang teramat mengasyikkan. Kisahnya juga sangat menyentuh ketika profesi sebagai pesulap bukanlah jalan yang tepat untuk dijadikan alat mencari nafkah.Sehabis menonton Illusionist coba anda singgung dengan Toy Story 3 , saya akan berkata "saya menjadi ragu dengan kehebatan Toy Story 3". (B+)

Poetry (2010)
Sebagai orang yang pernah menggandrungi kegiatan menulis puisi, Poetry bak refleksi diri yang sangat personal, begitu sulit memang menulis puisi ketika tidak dapat menghadirkan inspirasi. Inspirasi itu sesungguhnya harus didapat ketika sisi kemanusiaan,kecintaan dan kedukaan sudah terkoyak...Lee Chang Dong memang auteur Korea yang sangat bersinar, ia paham sekali bagaimana membuat hati saya bisa teriris iris.Walau sebenarnya banyak sesi yang flat, namun dari situlah saya bisa mengambil kekuatan penceritaannya.Tak heran jika nanti film ini muncul di list terbaik 2011 saya
(A-)




Diberdayakan oleh Blogger.