Tidak banyak yang tahu Jepang yang berjuluk negeri Sakura menyimpan suatu tradisi kuno yang bahkan masih dijadikan profesi dari sebagian kecil masyarakatnya. Ditengah era dimana profesi tidak hanya dijadikan sebagai sumber menafkahi diri namun juga dijadikan alat mencari gengsi dimata sahabat dan rekan terdekat, dapatkah profesi ini dijadikan sebagai suatu pilihan?

Daigo Kobayashi (Masahiro Motoki) adalah seorang pemain cellist disebuah grup di Tokyo. Karena Kecintaan dan keseriusannya dalam mendalami profesi tersebut ia rela membeli harga cello berkualitas tinggi dan sangat mahal seharga 18 juta yen tanpa sepengetahuan istrinya Mika (Ryoko Hirosue). Namun sayangnya karena peminat dan anggota grup tersebut semakin berkurang, sang pemilik grup dengan berat hati harus menutup grup tersebut. Daigo kalang kabut mendengar kabar tersebut. Sementara kemampuannya hanya sepenuhnya tercurah kepada seorang cellist, ia sangat putus asa dan bersama sang istri akhirnya pindah ke rumah orang tuanya di Yamagata.Disana Mika mendukung ia sepenuhnya mencari pekerjaan yang baru walau Daigo sepertinya tidak begitu yakin ia akan mampu bekerja maksimal untuk itu.
Daigo akhirnya mendapatkan sebuah lowongan pekerjaan disebuah iklan yang memakai nama NK Agency dimana terletak kata Departures yang tidak begitu jelas maksudnya. Daigo menganggap iklan tersebut barangkali adalah agen perjalanan, hanya saja tampak aneh karena tidak dibutuhkan pengalaman dan keahlian yang cukup berarti untuk memasukinya. Daigo akhirnya meyakinkan diri untuk melamar pekerjaan tersebut. Sesampainya disana alangkah kagetnya Daigo Kobayashi mengetahui iklan yang mengatasnamakan NK tersebut adalah salah ketik yang seharusnya diketik nōkan. Dan tahukah anda pekerjaan nōkan tersebut? Ya tidak lain adalah pemandian jenasah sebelum dimasukkan kedalam peti kubur. Daigo kaget dan menolak pekerjaan tersebut, hanya saja boss yang ia temui sudah menyodorkan gaji bulanan cukup tinggi seharga 500 ribu yen. Dengan tidak adanya lagi pilihan yang Daigo miliki ia dengan hati terpaksa menerimanya.

Daigo pulang dan bertemu dengan Mika yang langsung menanyai seputar tes wawancara tersebut. Daigo awalnya menyembunyikan kebenaran profesi yang ia terima, bukan rahasia lagi kalau pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang tampak sangat memalukan dan memegang mayat adalah hal yang sangat menjijikkan.Terlebih ketika Mika mengetahui semuanya dan tidak bisa menerima hal tersebut dan memutuskan untuk pulang kerumah orangtuanya. Lantas apakah Daigo berhenti disitu saja?


Melihat Departures kita akan melihat perkembangan diri dari seorang Daigo yang mendapatkkan pengalaman baru yang dipenuhi warna warna kesedihan tentang kepergian seseorang yang dicintai.Lambat laun ia mulai meresapi setiap gerakan gerakan sakral itu, juga dengan riasan yang mengoles diwajah sang jenasah, sehingga jenasah tampak cantik dan anggun. Jenasah tersebut akan tampak dengan sangat bahagia untuk diberangkatkan kepemakaman, begitu juga dengan keluarga yang ditinggalkan. Dari pengalaman yang sangat menggugah itulah Daigo akhirnya sadar akan sisi kehidupan lain yang selama ini tidak begitu ia miliki, terlebih terhadap kekeliruannya terhadap sang ayah yang telah meninggalkan ia dan ibunya selama puluhan tahun.Kita akan mengetahui seberapa buruknya hubungan ia dengan sang ayah melalui sebuah batu yang dijabarkan secara implisit dan filosofis.


Kita akan mempelajari banyak hal disini tentang ritual nokan yang sangat indah tersebut. Sebuah ritual yang sangat menghromati datangnya sebuah kematian, tidak hanya untuk sekadar memandikan mayat namun lebih dari itu. Sebuah tradisi yang sangat saya kagumi yang pernah Jepang miliki. Priceless.



Melalui Departures kita akan memaknai sebuah profesi dari segi mana kita memandangnya sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki artian tersendiri, sehingga ada penghormatan yang dibarengi dengan penghargaan didalamnya.Sejauh mana hal itu akan berarti buat diri anda maka sejauh itu pula Anda akan menghargai kehadirannya sebagai suatu penghargaan dalam diri anda.Untuk itu bagi seseorang yang masih belum dapat menerima sebuah pekerjaan yang dilaluinya atau bahkan cenderung membosankan, kita dituntut untuk membuka jalan kita sendiri dalam sebuah pengamatan lain. dengan pengamatan yang lain itulah maka jalan menuju kesuksesan akan hadir secara utuh dan menyeluruh.

Directed by : Yojiro Takita
Cast : Masahiro Motoki, Tsutomu Yamazaki, Ryoko Hirosue
Score : 3.5/5






Diberdayakan oleh Blogger.