Jika ditanya apa sih cita cita Anda ? Seorang dokterkah dengan stetoskop menggantung ditelinga? Atau seorang jurnalis yang setiap harinya meliput kejadian kejadian terbaru dengan membawa kamera dan catatan kecil ?
Namun jika ditanya apa alasannya memilih cita cita tersebut Anda malah menjawab untuk menyenangkan orang tua semata benarkah anda akan mendapatkan kebahagiaan dalam menjalankannya ? Sedikit cerita tentang pengalaman saya mengenai hal ini, ketika orang tua saya menganggap saya pintar dalam belajar dan berharap penuh agar kelak anaknya menjadi dokter, mereka menyekolahkan saya jauh jauh ke sekolah favorit se "Indonesia". Dalam prosesnya memang sangat jauh dari harapan, ketika pola pola belajar saya sudah mulai tidak disiplin dan kegemaran alamiah saya mulai diprioritasin , saya mulai sadar dengan apa dan siapa diri saya. Tidaklah mudah mengungkapkan apa cita cita saya ketika hal itu "berseberangan" dengan keinginan orangtua saya.
"Apa ?Komunikasi ..?Percuma kau kusekolahkan jauh jauh hanya untuk jurusan yang tidak kuinginkan itu..!!" Saya memang sulit untuk meyakinkan hal ini kepada orang tua saya. Namun ketika ia mengizinkan saya dengan rasa pesimisme, ada beban moral yang saya tanggung terhadap pilihan saya. Disinilah saya akan membuktikan kalau saya mampu berjalan dengan itu, paling tidak saya bahagia dengan itu..
....................................................................................
Begitulah Billy Elliot seorang anak dari sebuah keluarga rapuh di desa Durnham memilih mengenyam sekolah "tari balet". What's??!! Orang orang tentu akan bertanya dengan nada menggunjing bila mendengar hal itu. Sudah gilakah Si Billy itu? Gimana sih didikan orangtuanya? tidak malukah mereka punya anak seperti itu?

Jackie Elliot (Gery Lewis) sang ayah dirundung duka pasca ditinggal sang istri. Bersama dua orang putra Tony (Jamie Graven) dan Billy dan ibunya yang renta mereka hidup berdampingan menghadapi kerasnya perekonomian bahkan dengan jalan riskan untuk mogok kerja. Dengan begitu berambisinya Jackie mendapatkan uang sekecil mungkin ia memasukkan Billy untuk berlatih tinju. Billy yang merasa tidak ngeh dengan kegiatan itu memilih kegiatan ballet punyanya Mrs.Willkinson (Julie Walters) yang menumpang diruang tinju. Dari sinilah ia berlatih dengan begitu bersungguh sungguh walau ada perang didalam dirinya bahwa seorang pria harus berada dalam koridor pria.

Dari Billy Elliot kita belajar dan memahami alangkah indahnya mencintai kegiatan yang berasal dari lubuk hati yang tulus didalam diri kita ketimbang memilih cita cita yang hanya beralaskan membahagiakan orang tua kita semata.Melihat Billy kita tidak hanya perlu tahu keberhasilan seperti apa yang ia capai,namun Stephen Daldry sang sutradara tidak memaksakan tongkat keberhasilan itu dihumbar. Ia lebih menekankan bahwa ketulusan itu punya caranya sendiri untuk diproses didalam hidup dan ia sangat yakin bahwa keberhasilan itu juga tidak lantas kta terima mentah mentah tanpa perjuangan yang besar. Tidakkah perjuangan yang besar menghasilkan sebuah keberhasilan yang sama besar pula?Tanpa melihat Billy yang sudah dewasa sekalipun dengan tarian baletnya kita sudah memahami apa yang membuat film ini terasa begitu berharga didalam kehidupan. Sebuah pencapaian yang begitu menggugah dari Jamie Bell yang begitu luar biasanya memberi arti mendalam apa itu cita cita.
Dan satu lagi lagu penutup dari Stephen Gately- i believe merupakan lagu yang sangat klop dalam menutup film ini. Ada hati besar berupa optimisme yang ingin diselipkan kedalam kantung kantung pikiran penontonnya.Rasakan dan lakukan.....

Title Billy Elliot Cast Jamie Bell, Julie Walters, Gary Lewis & Jamie Draven Country UK Written By Lee Hall Runtime 110 minutes
New Line Cinema Scores
........
B+



Diberdayakan oleh Blogger.