And When Did You Last See Your Father adalah film drama indie yang diluncurkan pada tanggal 5 October 2007 di Irlandia namun masuk bioskop Hollywood pada pertengahan 2008. Film adaptasi oleh kisah nyata yang ditulis oleh Blake Morrison ini sudah cukup lama menjadi daftar film yang akan saya tonton tentunya.

Bagaimanakah cara kebanyakan seorang anak berhubungan dengan ayahnya? Sempat terlintas dibenak saya sendiri bahwa dulu saya paling tidak bisa ngobrol pada ayah saya lantaran saya takut oleh kumisnya yang melengkung gelap dan suaranya yang bulat berkharisma.Asap rokok gudang garam merah yang mengepul melingkari atas kepalanya menjadikan figur seorang ayah yang sangat saya segani dan itu semua berakhir pada saat umurku menginjak lima belas tahun.
15 tahun? Itu adalah waktu transisi yang sangat mencengangkan bagi saya sendiri kalau mereka mendengar waktu untuk selama itu takluk pada sang ayah.
Paling paling saya bisa menghitung berapa kalikah saya berbasa basi dengannya,menyediakan asbak rokok dihadapannya,mengganti channel tivi untuknya dan menjawab pertanyaannya tentang bagaimana prestasi saya.
Semua itu bergulir dengan sendirinya.Bergulir dalam hubungan dingin yang mengatup ruang hati untuk saling lebih menyayangi secara kasat mata. Ah...sungguh saya tidak senormal anak anak anak lain dalam urusan pelik ini.

Bagi mereka yang menggemari film indie , maka saya sangat merekomendasikannya buat anda bersama keluarga anda khususnya apabila anda yang ingin tahu seberapa kenalkah anda dengan pribadi ayah anda.
Harap bawa tissue sebanyak mungkin dan singkirkan popcorn atau coca cola anda.
Maka setelah itu anda akan berdarah darah sehabis jendela layar telah tertutup.
Karena saya telah menjadi korban keganasan film ini maka saya tergerak untuk menulis reviewnya.


Arthur Morrison adalah seorang mantan dokter yang terkenal dengan sosok yang berjiwa luas, pandai bicara dan bahagia. Kebahagiaan itu disertai dengan keinginan beliau agar putra sulungnya Blake Morrison untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang dokter.
Blake tidak bersedia mengabulkan permintaan sang ayah lantaran ia ingin menjadi seorang penulis.
Dan kesehariannya memang tak lepas dari buku yang dibawanya kemanapun ia sempat mengisi waktu luang.

Blake dekat dengan sang ayah.
Ia sering diajak bermain main ke pantai, bermalam di pegunungan dan belajar menyetir di pantai lepas.
Namun ia menangkap pribadi jelek sang ayah ditengah rasa tulus Arthur memberi perhatian penuh padanya.Mengejutkan bahwa Arthur sering selingkuh dengan istri orang lain. Akhirnya pandangan seperti itulah yang ia bawa terus dalam perasaan dendam pada arthur berharap ia mati secepatnya.
Sayang sang ibu Kim lebih memilih untuk pasrah, melengkapi keganjilan dan kemelut dalam roda keluarga mereka.
Dan ditengah badai pubertas yang bergejolak Blake berhubungan intim dengan salah seorang pembantunya lantaran kesal pada perlakuan Arthur.






Ia ingin membuktikannya diri sebagai keberrhasilan ia sebagai anak muda yang berhasil menjadi pria dewasa.Pembuktian yang terlalu beresiko.
Kini Blake menjadi penulis terkenal,telah berkeluarga dan mendapat banyak penghargaan.
Namun hal itu tak dianggap sebagai kebahagiaan sang ayah.
Hubungan ayah dan anak yang sebenarnya wajar tersebut harus ditutup dengan kabar ketika Arthur mengidap kanker kronis dan hidup tak lama lagi.Blakepun menjemput mereka dirumahnya di Yorkshire melihat kondisi terakhir Arthur.
Dalam waktu waktu penuh kepahitan itulah penonton diajak untuk tenggelam menyaksikan Blake yang merenungi bagaimanakah sebenarnya perasaan ia pada Arthur.
Pasca kematian Arthur Blake akhirnya tak kuat menahan kesedihannya dan menyadari bahwa keganjilan dan konflik dalam keluarga tidak dianggap menjadi alasan ia membenci bulat bulat Arthur.
Arthur sendiripun berharap bahwa ia ingin menunjukkan kepada Blake dan Kim bahwa ia adalah ayah yang baik walaupun ia telah menjemput ajal.


















Film sederhana yang berjalan dengan alur yang sangat Eropa ini mengundang keharuan siapapun yang menyaksikannya.

Banyak yang menilai tidak tahan dengan permainan Collin Firth dan Jim Broadbent ini yang benar benar prima.
Tapi bagi saya sendiri film ini sungguh overatted. Dengan durasi sembilan puluh menit , saya menganggap pesan yang disampaikan sangat biasa walau emosinya sangat sempurna.Barangkali kalau saya boleh berkomentar ,ini diakibatkan oleh penggarapan remaja Colliin yang diperankan Matthew Beard tidak mengena.
Tapi lepas dari semua itu film ini unggul dalam cinematography yang mutakhir,penyutradaraan yang bagus serta kekuatan naskah itu sendiri.
Collin Firth sendiri berakting penuh emosional sebagai anak malang yang tak tahu dan tak sempat bagaimana sebenarnya perasaan ia pada Arthur.Empat bintang untuk Collin yang berhasil mengombang ambing emosiku.

Scene paling saya sukai adalah ketika Blake muda diajarkan menyetir mobil bersama ayahnya dihamparan pasir pantai yang luas,indah dan berkesan..Anand Tucker mengambil angle angle yang puitis dan sarat pesan pesan sederhana namun meninggalkan kesan yang sangat indah dan dibalut dengan score yang menggetarkan.

And When Did You Last See your Father mengantongi sembilan nominasi festival Inggris dan memenangkan Best Foreign Film di Golden Trailer.



Cast : Jim Broadbent,Collin Firth,Juliet Stevenson,Sarah Lancashire,Matthew Beard,Elaine Cassidy dan Gina McKee.
Director : Anand Tucker
Screenplay : Blake Morrison (book) and David Nicholls (screenplay)
Year : 2008

Score : 3.5/5


Diberdayakan oleh Blogger.